Possesive Psykopath
Terlahir dari sebuah keluarga yang cukup sederhana, bukan berarti membuat gadis bernama Audy Farida menjadi anak yang patah semangat untuk menjadi sukses. Dia mempunyai cita-cita yaitu ingin membuatkan sebuah restoran untuk orngtuanya. Yang mana pekerjaan orangtuanya adalah pedagang Mie Ayam Bakso keliling.itulah yang membuat Audy menjdi semangat bekerja keras. Dia juga mempunyai seorang adik lelaki yang masih duduk di bangku SMA kelas X. Semenjak Audy tamat SMK dia merantau ke kota untuk mengadu nasib dan mulai hidup mandiri.
Sebuah Perusahaan besar yang dipimpin oleh seorang diktator. Dia selalu menginginkan hasil kerja yang cepat dan maksimal. Tidak ada kata maaf dalam hidupnya salah sedikit langsung dipecat tanpa mendengar jawaban dan alasan. Ardian Mahesa namanya. Dia seorang pemimpin yang tegas dan tidak memberi celah buat lawannya.
Suatu ketika saat Ardian duduk di pinggir jalan sedang menahan sakit di tangannya akibat korban tabrak lari. Kejadian itu terjadi saat Ardian baru saja keluar dari kantor tapi mobilnya tiba-tiba mogok. Tiba-tiba sebuh motor melaju dengan kencang dan langsung menabrak Ardian.
Sebuah Perusahaan besar yang dipimpin oleh seorang diktator. Dia selalu menginginkan hasil kerja yang cepat dan maksimal. Tidak ada kata maaf dalam hidupnya salah sedikit langsung dipecat tanpa mendengar jawaban dan alasan. Ardian Mahesa namanya. Dia seorang pemimpin yang tegas dan tidak memberi celah buat lawannya.
Suatu ketika saat Ardian duduk di pinggir jalan sedang menahan sakit di tangannya akibat korban tabrak lari. Kejadian itu terjadi saat Ardian baru saja keluar dari kantor tapi mobilnya tiba-tiba mogok. Tiba-tiba sebuh motor melaju dengan kencang dan langsung menabrak Ardian.
“Maaf, ada
yang bisa saya bantu, Pak? Saya lihat tangan Bapak terluka..” kata Audy
hati-hati mengingat orang tersebut merupakan pemilik dari perusahaan tempat dia
bekerja sebagai Office Girl.
“Saya
baik-baik saja.” Jawabnya gengsi. Dengan inisiatif Audy pun menelpon Ambulance untuk menolong Boss nya yang sedang terluka. Tak berapa
lama kemudian bantuan pun segera datang. Dan setelah itu Audy pun langsung pamit
pulang.
Dua hari
setelah kejadian tersebut Ardian kembali bekerja seperti biasa. Pelaku yang
menabraknya pun telah tertangkap, dan orangnya tidak jauh dari Client yang gagal bekerjasama dengan
perusahaannya. Selama dua hari pula dia mencari-cari sosok anita yang telah
menolongnya itu.
“Maaf Pak..
saya tidak sengaja. Mohon jangan pecat saya, Pak!” saat Audy sedang berjalan
sambil membawa beberapa map kertas, dia tidak sengaja menabrak seseorang yang
tak lain dan tak bukan adalah Boss nya sendiri.
“Lancang
kamu, dimana matamu saat berjalan, hah?” teriak Ardian keras tepat di wajah
Audy. Seketika Ardian teringat dengan wajah gadis yang telah menolongnya tempo
lalu.
“Kamu…?
Bukankah kamu yang menolong saya malam itu?”
“Iya Pak.
Maaf saya lancang waktu itu.”
“Ke ruangan
saya saat jam makan siang nanti. Saya tidak mendengar kata terlambat” perintah
Ardian pada Audy.
Entah apa
yang sedang direncanakan Boss nya itu. Yang pasti Audy berharap semua baik-baik
saja, semoga dia tidak dipecat karna kesalahannya yang denagn lancang menolong
Boss nya dan sekarang dia menabrak Boss-nya.
“Ahirnya
aku menemukanmu. Kamu tidak akan ku lepaskan” kata Ardian pada dirinya sendiri.
“Saya mau kamu menyelidiki semua identitas wanita yang menabrak saya barusan
tadi. Saya mau dalam satu jam datanya sudah ada di atas meja saya.” Perintah
Ardian pada asisten pribadinya.
“Baik
Pak..” jawab sang asisten.
Sesuai
perintah Ardian kini Audy sudah berada dihadapan Ardian. Sebelumnya Ardian juga
sudah membaca data pribadi Audy.
“Saya mau
kamu menjadi kekasih saya mulai hari ini.” Kata Ardian tiba-tiba
“Maaf Pak.
Saya tidak mengerti maksud Bapak.”
“Saya rasa
mengerti maksud saya. Biar saya pertegas. Saya suka kamu. Dan saya mau kamu
menjadi kekasih saya. Mulai sekarang kamu tidak perlu bekerja sebagai OG lagi.
Dan mulai hari ini juga kamu tinggal di Apeartmen saya. Saya yang akan
membiayai hidup kamu.” Jelas Ardian yang berhasil membuat Audy melongo tidak
percaya dengan apa yang baru saja Boss–nya katakan.
“Maaf, Pak.
Saya tidak bisa menerima semuanya begitu saja. Jadi tolong, jangan pecat saya,
Pak.” Ucap Audy.
“Kamu mau
membantah ucapan saya?”
“Maaf Pak
bukan seperti maksud saya. Saya hanya tidak bisa menerima tawaran Bapak.”
“Baiklah
kalau begitu. Kamu tetap bekerja sama saya, tapi tidak disini. Nanti sore kamu
ikut saya. Dan sekarang kamu boleh pergi..” kata Ardian.
“Baik Pak.
Saya permisi” pamit Audy.
Sore
harinya tepat di saat pulang kerja Ardian membawa Audy menuju ke Apartmennya.
“Maaf Pak.
Kita dimana. Saya mau pulang saja.” Tolak Audy.
“Kamu
tenang saja, saya tidak akan macam-macam sama kamu. Sekarang kamu masuk!”
“Pak,
maksudnya apa Bapak bawa saya kesini? Maaf yah Pak, saya bukan perempuan
gampangan yang mencintai uang.”
“Saya mau
mulai besok kamu tinggal di Apartmen saya ini. Tujun saya adalah supaya kamu
bisa menjaga serta membersihkan Apartmen saya ini. Apartmen ini sudah lama saya
beli dan sudah lama tidak saya tempati. Jadi daripada kosong lebih baik kamu
saja yang menempatinya. Kmu juga akan saya gaji setiap bulannya dua kali lipat
dari gaji kamu sebagai OG. Bagaimana?”
“Maaf Pak,
saya tetap tidak bisa”
“Tidak
apa-apa kalau kamu masih tetap menolak, mungkin saya akan menggunakan cara
kasar.”
“Maksud
Bapak apa?”
“Mungkin
kamu kenal dengan orang ini!” katanya sambil menunjukkan foto keluarganya di
kampung. “Bagaimana yah kalau saya membuat usaha Mie Ayam orangtua kamu
bangkrut? Atauu..”
“Baik. Baik
saya akan menuruti perintah Bapak. Tapi tolong jangan ganggu dan sakiti
orangtua saya.”
“Deal.”
***
Tak terasa
tiga bulan sudah berlangsung. Selama itu pula banyak yang sudah dialami Audy,
mulai dari perlakuan baik Ardian hingga perlakuan kasarnya. Setiap hari Ardian
selalu menyempatkan waktunya untuk berjumpa dengan sang kekasih, Audy. Ya,
akhirnya Audy menyetujui menjadi kekasih dari Boss-nya itu.
Saat ini
mereka baru saja pulang dari acara amal yang diadakan oleh rekan Ardian.
Sesampainya mereka di Apartmen Ardian langsung saja mencium bibir Audy dengan
rakus. Audy yang heran pun dengan sekuat tenaga mendorong dada bidang Ardian
hingga mundur sedikit ke belakang.
“Kamu
kekasih ku, tapi sedikit pun kamu tidak pernah bersikap layaknya seorang
kekasih buatku. Kmu pikir kamu itu anakku yang ku biayai setiap bulannya, hah?”
emosi Ardian. Bukan tanpa seba Ardian tiba-tiba marah begini, itu karna dia
termakan api cemburu saat melihat Audy tertawa bersama tamu yang datang di
acara tadi.
“Tapi kamu
sudah berjanji kalau kamu tidak akan menyentuh dan macam-macan dengan ku ,
bukan?”
“Persetan
dengan janji. Aku menginginkanmu sekarang.” Kata Ardian dengan mata mulai
berkabut karna gairah. Denagn sekuat tenaga Audy berusaha melepaskan diri.
Namun apa daya dia tidak mempunyai kekuatan lebih untuk melawan seorang Ardian.
Pagi hari
Audy terbangun dalam keadaan tak berbusana. Dia merasa kecewa dengan perbuatan
Ardian. Audy pun memutuskan mandi untuk meringankan masalahnya sejenak.
Sementara itu Ardian terbangun dan tidak melihat Audy disebalahnya dan langsung
mencarinya ke kamar mandi nmun tidak ditemukan juga.
“Aku pikir
kamu pergi” kata Ardian setelah menemukan Audy ada di dapur sedang membuat
sarapan. Audy hanya diam tidak menganggapi ucapan Ardian.
“Kamu marah
dengan kejadian semalam?” Tanya Ardian
“Saya tidak
punya hak untuk marah. Anda berhak melakukan itu semua pada saya, karna secara
tidak langsung Anda sudah membeli saya.”
“Maaf atas
ucapan saya semalam, tapi saya tidak merasa bersalah karna sudah merenggut
kehormatan kamu.” Kata Ardian.
Mereka
memakan sarapan dalam diam, tiba-tiba seorang wanita paruh baya dengan wanita
cantik masuk ke dalam Apartmen dan mengganggu sarapan mereka.
“Ardian,
siapa perempuan ini? Kenapa kamu bawa perempuan ke Apartmen ini?” Tanya wanita
paruh baya itu yang tk lain dan tak bukan adalah Linda Ibunya Ardian.
“Sayang,
perempuan itu siapa? Pasti dia jalang kamu kan?” kata Vina
“Jaga
ucapan kamu Vina!” bentak Ardian.
“Ardian,
kenapa kamu malah membentak calon tunangan kamu?”
Tunangan?
Satu kata yang membuat Audy shok pasalnya baru semalam Ardian merenggut
kehormatannya dan sekarang dia tahu bahwa Ardian sudah punya calon tunangan.
“Heh,
jalang sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang juga.” Kata Vina pada Audy. Audy
yang merasa di usir langsung berdiri dan mulai menyusun barang-barangnya untuk
pergi dari
Apartmen milik Ardian.
“Tunggu.
Kamu tidak bisa pergi dari sini begitu saja.” Cegah Ardian.
“Maaf pak
saya harus segera pergi, saya tidak mau mengganggu hubungan Bapak dengan tunangan
Bapak.” Kata Audy
Satu bulan
setelah kejadian dimana Linda dan Vina datang ke Apartmen Ardian yang mengusir
Audy. Saat ini Ardian dan Vina sedang fitting
gaun untuk acara pertunangan mereka. Ya, pertunangan mereka akan berlngsung
dalam empat hari ke depan. Sudah berbagi cara yang dilakukan Ardian agar
orangtuanya mau membatalkan perjodohannya dengan Vina, tapi tidak berhasil
juga. Saat ini Ardian baru saja selesai cek kesahatan rutinnya di sebuah rumah
sakit. Ketika dia akan pulang tak sengaja dia melihat Audy baru keluar dari
ruang dokter kandungan.
“Audy..”
panggil Ardian
“Pak
Ardian!” kata Audy kaget saat melihat Ardian ada di depan matanya.
“Apa yang
kamu lakukan di ruang dokter kandungan? Apa kamu hamil anak aku?”
“Ti tidak
Pak, saya hanya mengecek kesehatan saya. Itu saja.” Elak Audy. “Saya permisi
pak”
“Tunggu,
kamu tinggal dimana?”
“Maaf Pak
saya harus pergi” pamit Audy.
Sebenarnya
Audy ke rumah sakit adalah untuk memastikan bahwa dia tidak dalam keadaan
hamil, namun takdir berkata lain. Dia hamil, anak Ardian. Audy berusaha
menyembunyikannya dia tidak mau dianggap wanita jalang perusak hubungan orang
lain. Sementara itu Ardian meminta kepada asisten pribadinya untuk
segeramencari tahu semua yang dialami Audy mulai dia keluar dari Apartmennya.
Cukup sulit
untuk mencari tahu tentng Audy, karna di menutup rapat-rapat tentang
identitasnya. Bahkan nama saat dia mencari kontrakan juga memeriksa keadaannya
dia memalsukan datanya. Dia tidak mau gara-gara dirinya Ardian jadi membatalkan
pertunangannya.
Hari yang
ditunggu-tunggu buat Vina akhirnya tiba juga. Hari ini mereka akan resmi
bertunangan. Sudah banyak cara yang Ardian lakukan untuk mengulur waktu karna
sampai saat ini dia belum juga dapat informasi tentang kekasihnya.
“Maaf saya
terlambat memberi infirmasinya Pak. Selama ini Nona Audy menyembunyikan
identitasnya termasuk kontrakan dan juga identitasnya daftar di rumah sakit.”
Kata asisten Ardian.
“Baiklah.
Sekarang katakan informasi apa yang kamu sudh kamu dapatkan?” Tanya Ardian
tidak sabar.
“Nona Audy
sekarang tinggal di kontrakan kecil seorang diri. Dia bekerja di Club malam
setiap malamnya sebagai pelayan. Dan informasi yang saya dapat lagi adalah.
Maaf Pak, Nona Audy sedng hamil satu bulan. Itu informasi yang saya dapat
langsung dari dokter yang menangani Nona Audy.” Jelas sang asisten
Bagai
tertiup angin segar Ardin seperti mendapatkan tender yang sangat besar. “Tidak
salah lagi, itu anakku. Sekarang juga kamu siapkan mobil kita kesana sekarang.
Saya mau membuat acara ini menjadi kacau.” Kata Ardian dan asistennya pun
segera menjalani apa yang Boss-nya perintahkan.
“Para
hadirin yang terhotmat, tanpa buang-buang waktu lagi kita sambut inilah
pasangan serasi kita malam ini. Ardian Mahesa dan Alvina Citra. Kita berikan
tepuk tngan yang meriah…” kata MC.
Saat MC mau
melanjutkn perkataannya Ardian segera merampas mic yang dipegang ole MC, sontak saja membuat semua tamu menjadi
heran khususnya keluarga kedua belah pihak juga Vina.
“Selamat
malam semuanya. Saya minta maaf khususnya buat kedua orangtua saya juga kepada
Vina dan keluarga. Saya tidak bisa melanjutkan pertunangan ini. Sebab calon
istri juga calon nak saya sudah menunggu saya di luar sana” kata Ardian yang
membuat seluruh tamu menjadi risuh. “Sekali lagi saya minta maaf sama kamu.”
Kata Ardian mengakhiri ucapannya dan langsung turun dari panggung segera pergi
dari sana.
“Ardian..
kamu tidak bisa pergi begitu saja. Acaranya baru saja akan dimulai.” Cegah
Vina.
Tapi hanya mendapat lirikan tajam dari Ardian.
“Ardian,
apa-apaan kamu ini? Jangan buat malu keluarga!” hardik Thom Papanya Ardian.
“Maaf Pah,
Ardian harus pergi sekarang.” Kata Ardian.
“Pak Thom,
bagaimana ini? Mengapa jadi seperti ini? Pokonya acara pertunangan ini harus
segera berlangsung.!” Kata Eko Papanya Vina.
“Maaf Pak
Eko. Sebenarnya dari awal anak kami tidak menyetujui pejodohan ini. Kami sudah
berusaha untuk meyakinkan anak kami tapi dia tetap saja tidak mau.” Kata Thom
dengan nada tenang.
“Tidak bisa
begitu!” kata Eko marah.
“Pak Eko.
Anak saya sudah membatalkan semuanya. Mengapa Anda malah bersikeras untuk
tetap melanjutkannya? Lagian ini sudah
jaman modern, sudah tidak jamannya menjodohkan anak. Seperti tidak laku saja!”
kata Linda sarkasme. Thom tidak bisa berkata apa-apa bila istriny sudah marah
begitu. Eko dan keluarganya pun pergi dari tempat itu dengan wajah malu. Dia
tidak menyadari bahwa banyak wartaan yang memperhatikan dan merekamnya saat
marah-marah tadi.
Audy baru
saja selesai makan malam dan akan bersiap-siap bekerja tiba-tiba saja ada tamu
yng mengetuk pintu rumah kontrakannya. Betap terkejutnya dia begitu membukakan
pintu.
“Mengapa
kamu ada disini? Bukan kah hari ini adalah acara pertunangan kamu?” kat Audy.
“Dan
meninggalkn kamu dan calon anak kita sendiri?” Audy tidak heran darimana Ardian
tahu kabar itu. “Boleh aku masuk?” sambung Ardian. Audy menganggukkan
kepalanya.
“Aku mau
bicara serius sama kamu.” Kata Ardian memulai pembicaraannya.
“Aku mau
kita menikah. Kita hidup bersama selamanya. Kamu sudah lihat sendirikan
bagaimana aku memperlakukan kamu selama ini?” kata Ardian.
“Tapi,,
bagaimana dengan Vina dn keluarga kamu?”
“Aku tidak
peduli mereka setuju atau tidak. Aku punya tabungan sendiri dari hasil kerjaku
selama ini. Kita bisa buk bisnis baru dengan pengalaman yang aku punya. Bahkan
aku juga bisa membantu usaha orangtua kamu supaya lebih maju lagi.” Jelas
Ardian. Audy hanya menangis haru. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan,
roda kehidupan terus berputar dan anak yang dikandungnya juga membutuhkan
seorng ayah.
“Ku mohon.
Setidaknya kalau kamu tidak bisa menerimaku anggap saja semua ini buat anak
kita.” Kata Ardian meyakinkan Audy.
“Aku mau
hidup bersama kamu. Aku percaya kamu.” Kata Audy dengan tangisannya. Segalanya
akan berubah mulai malam ini. Apapun yang terjadi dia harus kuat.
***
“Jadi ini
perempuan yang kamu maksud semalam, Ardian?” kata Thom sambil meneliti sosok
Audy.
“Iya, Pah.
Kami datang kesini untuk meminta restu dari Mama dan Papa, tidak peduli kalian
merestui atau tidak!”
“Bagaimana
kalau nama kamu Papa coret dari keluarga ini? Dan kamu tidak mendapat apa-apa”
“Kami sudah
sepakat untuk memulai semunya dari awal kalau Papa mengusir Ardian.”
“Jadi dia
yang sudah berhasil merubahmu?”
“Ardian
tidak berubah Pah. Ardian masih tetaplah yang dulu.” Audy sedari sudah
ketakutan melihat perdebatan antara ayah dan anak ini.
“Baiklah,
kalau itu keputusan kamu. Kapan Papa akan bertemu dengan calon besan Papa?”
Ardian langsung
memeluk Papanya erat. Dia sangat bahagia akhirnya Papanya menyetujui niat
baiknya. “Terimakasih, Pah” kata Ardian.
***
Akhirnya semua
berjalan dengan lancar. Mulai dari acara lamaran, hingga acara pernikahan. Sempat
terjadi kendala karena Vina yang tidak terima tapi semuanya sudah teratasi
walau dengan sedikit ancaman kalau Vina masih terus mengganggu maka perusahaan
ayahnya akan hancur oleh Ardian. Sehingga Vina pun mundur.
Audy dan
Ardian berharap semoga kedepannya mereka bisa terus bersama-sama hingga
maut
memisahkan.
TAMAT
Komentar
Posting Komentar